Pages

Tuesday, November 23, 2010

ketika anak kuliahan lelah berpikir tentang database

Saya memilih tidur.
Itu adalah solusi terbaik. Hehe.

Semalem, tiba-tiba ngebuka catatan ide-ide lama. NoSQL..yang artinya non relational database. Kalo search di internet dan baca dari wikipedia, katanya sih lagi ngetrend. Dari sinilah semuanya bermula. Sedikit baca (seriously, it was really hard reading) tentang BigTable, Dynamo dan akhirnya Cassandra dari Apache.

Pusing...

Oh final exam, semoga cepat berakhir....

Saturday, November 20, 2010

ketika Seth Godin berbicara tentang unreasonable

Apa bener-bener unreasonable? Atau hanya kita harus melakukannya dengan lebih baik dan berbeda? Karena..well, lebih baik saja is not enough.


------------------- original article -----------------
Unreasonable

The paradox of an instant, worldwide, connected marketplace for all goods and services:

All that succeeds is the unreasonable.

You can get my attention if your product is unreasonably well designed, if your preparation is unreasonably over the top, if your customer service is unreasonably attentive and generous and honest. You can earn my business or my recommendation if the build quality is unreasonable for the intended use, if the pricing is unreasonably low or if the experience is unreasonably over-the-top irresistible given the competition.

Want to get into a famous college? You'll need to have unreasonably high grades, impossibly positive recommendations and yes, a life that's balanced. That's totally unreasonable.

The market now expects and demands an unreasonable effort and investment on your part. You don't have to like it for it to be true.

In fact, unreasonable is the new reasonable.

aha, ternyata..

aha, ternyata sedikit demi sedikit mulai ada jalannya. Boleh saja saya melihat/memandang sesuatu hal yang sama dengan apa yang anda lihat, tetapi saya memikirkannya berbeda. That is the difference kawan!

ketika anak kuliahan berbicara tentang komitmen

ko·mit·men n perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak: perkumpulan mahasiswa seharusnya mempunyai -- thd perjuangan reformasi

Oh iya?
Sedikit bercerita tentang komitmen. Saya pelajar bersahaja yang katanya punya komitmen. Ingin ini dan itu pokoknya banyak sekali dech..hufff... (ceritanya ngikutin gaya nulis abg). Tapi hasil yang saya dapatkan jauh dari yang namanya produktif. Bukannya sadar dan memperbaiki diri, malah nambah beban dan nyusahin diri sendir. Malangnya..Hehe.

Tapi sekarang, alhamdulillah.
Menurut saya komitmen itu gak bisa terwujud hanya karena ada keinginan melakukan sesuatu. Cara melakukan sesuatu itu juga penting. Let see kesalahan-kesalahan yang saya perbuat sebelumnya,

1. Memiliki project dengan jangka waktu penyelesaian hitungan bulan.
Wow, sounds great isnt it? Tapi ini adalah kesalahan terfatal yang saya perbuat. Why? Saya orang yang termasuk gak sabaran. Hasil  yang cepat dan tepat adalah morfin bagi darah, bensin untuk mobil. Solusinya, milestone di kecilin sehingga initial result bisa di liat sekitar 1 atau 2 minggu maksimal.


2. Maaf (di ikuti aduh), gak ada waktu..gak ada uang..gak ada wanita..gak ada bla, bla, bla...
Inilah second killer komitmen saya yang gak jauh berbahayanya.Tapi juga yang paling saya rasain sekarang efeknya. Constraint atau keterbatasan adalah anugrah. Saya seharusnya mandiri bisa berinovasi walaupun dalam keadaan serba kekurangan. Dari sini pun saya dapat menilai diri saya sendiri, seberapa besar/kuat sih keinginan saya untuk melangkah? Apakah ini hanya sekedar komitmen taik kucing (baca: baunya bentar aja)? Kalau memang komitmen sejati, seharusnya saya gak akan mencoba untuk membuat alasan. Gak ada waktu? Bullshit, potong waktu nonton how i met your mother jadi satu jam dan muali kerjakan project. Permasalahannya, saya hanya tidak menginginkan komitmen itu sepenuh hati. Thats all.

3. Kayanya malam jumat kliwon waktu yang tepat untuk ngoding.
Ketika malam jumat datang, saya malah nongkrong dan akhirnya bangun kesiangan. Waktu yang tepat memang gak akan pernah ada. Do it fuckn' now!

4. Yes, ...
Kenapa sih museum itu layak untuk di kunjungi? Karena museum bukan gudang yang semua barang di masukin. Ada proses pemilihan karya oleh sang kurator. Ini nih yang parah abis, saya keseringan mengatakan 'YA' daripada 'NO'. Banyak ide briliant dan enthusiasm pun lagi tinggi-tingginya..namun itu bisa menjadi jebakan yang mematikan jika saya tidak bisa mengidentifikasikan hal tersebut sebagai sesuatu yang berguna dan implemented. Solusi: tulis, tulis, tulis dan revise saat anda dalam keadaan clear state. iPad aja sukses bukan karena serba ada, tapi karena banyak kurangnya.
Dan bla..bla..bla..
Kalo mau di tulis banyak banget.

Jadi, seberapa besarkah komitmenmu terhadap apa yang telah anda tetapkan? Masih sering buat excuses gak jelas? Belom ngerti kalo menjadi kurator itu penting? dan menunda adalah menyakitkan?

Move your ass kawan..

Tuesday, November 2, 2010

ketika anak kuliahan nunggu bus pulang

sekarang jam setengah sepuluh malem.
saya diam sejenak. pikiran kembali ke beberap minggu yang lalu. ceritanya mah flashback kaya di film. :D
Alhamdulillah, semua ada hikmahnya.